What Is the Love Language of a Person Who Lavishes Praise and Needs to Be Praised Back
Pernahkah Moms mendengar istilah "Love Language"? Sepertinya istilah ini sudah tak asing lagi, ya. Banyak orang mencari tahu bagaimana cara kita mengkomunikasikan bahasa cinta dengan pasangan.
Ternyata, istilah ini berawal dari seorang penulis buku, lho!
Belakangan, buku yang menjelaskan cara baru dalam memikirkan cinta, The Five Love Languages ini ditulis Dr. Gary Chapman pada 1995 menjadi naik daun kembali.
Sebelum menulis buku itu, diketahui Dr. Chapman menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam membuat catatan untuk mengenal pola komunikasi dengan pasangan.
Lantas pola komunikasi seperti apa yang dimaksud itu? Yuk, kenali bersama!
Apa Itu Love Language?
Sebenarnya apa sih love language itu dan apa maksudnya?
Menurut Dr. Tina B. Tessina, seorang psikoterapis dan pengarang buku Dr. Romance's Guide to Finding Love Today, love language adalah cara dalam mengekspresikan cinta terhadap pasangan yang berbeda pada tiap orangnya.
Dengan mengetahui bahasa cinta pasangan, ini akan membuat Moms memahaminya lebih baik lagi.
Kita bisa lebih memahami kenapa ada hal-hal yang tak bisa dimengerti dan diterima pasangan.
Dengan ini, kita bisa lebih peka untuk memahami ketika pasangan sedang menggunakan bahasa cinta mereka meskipun itu bukan yang sering kita gunakan.
Dr. Chapman membagi love languages menjadi lima: word of affirmation, acts of service, receiving gifts, quality time, dan physical touch.
Mari kita bedah satu per satu, Mom!
1. Words of Affirmation
Foto: shutterstock.com
Love language yang pertama kita kenal adalah words of affirmation.
Jika bahasa cinta pasangan adalah words of affirmation, penting untuk selalu mengatakan pada mereka bahwa kita peduli dan menyayangi mereka.
Pendekatan seperti "Dia harusnya tahu kalau aku sayang sama dia jadi aku tidak perlu membicarakan hal ini" tidak akan berguna dan bermanfaat.
Pasangan tipe ini membutuhkan pernyataan cinta langsung dari Moms secara langsung dan rutin.
Salah satu aspek yang penting dari words of affirmation, bagaimanapun, harus tetap jujur dengan kalimat-kalimat yang kita ucapkan untuk mereka.
Dads tak perlu jadi Romeo yang suka mengumbar kata-kata rayuan gombal. Tetaplah jadi diri sendiri.
Ucapkan kalimat penuh apresiasi terhadap hal-hal yang pasangan lakukan meskipun itu sangat sederhana, seperti "Aku senang banget kamu yang jadi teman hidupku. Enggak kebayang deh kalau bukan kamu."
Kalimat lain yang sederhana tetapi bermakna yaitu "Terima kasih ya sayang sudah buatkan makanan yang enak untuk aku."
Baca Juga: Mengapa Harus Bilang 'I Love You' Setiap Hari pada Anak?
2. Acts of Service
Foto: dailylife.com
Orang dengan tipe love languaage acts of service akan merasa tersanjung oleh hal-hal nyata yang kita lakukan untuknya.
Jika pasangan memiliki bahasa cinta yang satu ini, tak perlu merangkai kata untuk membuatnya bahagia.
Justru, lakukan tindakan nyata tanpa perlu banyak berkata-kata.
Hal-hal sederhana seperti memotong rumput di halaman, mencuci piring, atau bangun tengah malam untuk mengurus Si Kecil yang terjaga, bisa membuat pasangan merasa dihargai.
Tindakan-tindakan sederhana ini akan semakin bermakna jika dilakukan tanpa diminta.
Jika pasangan adalah orang dengan tipe acts of service, maka penting untuk secara nyata menunjukkan cinta dan perhatian dalam bentuk tindakan konkret.
Hal ini agar pasangan sadar bahwa ia dicintai dan dimengerti.
3. Receiving Gifts
Foto: japantimes.co.jp
Jika pasangan adalah orang dengan tipe love language ini, artinya mereka merasa dicintai dan dihargai melalui hadiah-hadiah atau pemberian.
Mungkin beberapa orang menganggap hal ini sebagai bentuk materialistis, namun tak semuanya benar.
Hadiah-hadiah kecil yang memiliki nilai sentimentil bisa mengingatkan pasangan bahwa kita selalu memikirkan mereka dan peduli terhadap kebahagiaan mereka.
Tak perlu emas dan berlian ataupun mobil mewah, hadiah kecil seperti mengirim makanan ke kantor saat jam kerja, pulsa, atau tiket nonton film berdua sudah mampu membuat pasangan bahagia dan merasa berharga.
Ingat, tipe receiving gifts tak melulu harus dihujani dengan hadiah, namun lebih kepada menunjukkan pada pasangan bahwa kita selalu memikirkan dan peduli dengan kebahagiaan mereka.
Baca Juga: 3 Hal Sederhana yang Lebih Bermakna Ketimbang 'I Love You'
4. Quality Time
Foto: inspiringtips.com
Quality Time mungkin adalah love language yang paling mudah dimengerti, namun juga paling mudah untuk disalahartikan.
Jika karakter pasangan adalah quality time, artinya mereka merasa dicintai dan dihargai saat kita menghabiskan waktu bersama mereka.
Cukup jelas, bukan? Tapi tunggu dulu, hanya menghabiskan waktu bersama mereka tak akan cukup.
Karena quality time lebih dari sekadar waktu yang dihabiskan bersama, namun soal perhatian yang tercurah untuk satu sama lain.
Jadi, bahasa cinta yang satu ini lebih tepat disebut "quality attention" daripada "quality time".
5. Physical Touch
Foto: craftedwithlove.com
Physical touch tak melulu soal seks, namun lebih kepada keintiman. Bisa jadi bergandengan tangan, merebahkan kepala di bahu pasangan, atau pelukan sederhana.
Sebagai makhluk sosial, kita terkadang memang membutuhkan sentuhan fisik dalam membangun keintiman dengan pasangan.
Namun, jika bahasa cinta pasangan adalah physical touch, sentuhan fisik akan menjadi hal yang utama bagi mereka.
Daripada mengatakan "aku cinta kamu" dengan bahasa yang sangat puitis, cukup berikan pelukan dan kecupan di kening.
Dengan sentuhan fisik itu, pasangan akan merasa sangat dicintai.
Baca Juga: Posisi Bercinta Favorit Bisa Menggambarkan Kepribadian Anda
Manfaat Bahasa Cinta untuk Hubungan Percintaan
Karena love language sebagai bentuk cara kita mengkomunikasikan cinta, tentu ini ada manfaatnya, Moms.
Ini sebagai bentuk untuk menambah kualitas dan menghidupkan "sparks" dalam hubungan.
Berikut manfaat menerapkan love language.
1. Memahami Pasangan dengan Lebih Baik
Foto: Orami Photo Stocks
Manfaat dari love languange yang pertama adalah ini membuat kita untuk bisa lebih mengerti pasangan.
Memahami kebutuhannya tentu akan membuat hubungan percintaan semakin stabil.
Perasaan dihargai dan diperhatikan menjadi nilai plus dalam membangun hubungan yang sehat.
Apakah Moms sedang merasakan manfaat ini?
2. Mengajarkan Rasa Empati
Saat pasangan belajar lebih banyak tentang bagaimana bahasa cinta itu, artinya ini sedang belajar berempati.
Melansir Berkeley University of California, empati digambarkan sebagai kemampuan untuk merasakan emosi atau perasaan orang lain.
Artinya ini mengalahkan keegoisan dalam diri untuk mengerti perbedaan pandangan dengan pasangan.
Rasa empati membuat pasangan untuk berkomitmen dalam menggunakan bahasa cinta guna meningkatkan 'bonding' dengan satu sama lain.
Ini juga bisa mengurangi konflik yang tidak perlu hanya karena tidak paham bahasa cinta masing-masing.
3. Lebih Intim
Foto: Orami Photo Stocks
Memahami satu sama lain tentu manfaatnya membuat hubungan percintaan semakin intim.
Keintiman tak selalu yang bersifat seksual, melainkan juga dalam hal hati ke hati, lho.
Pembelajaran dan pengalaman membuat kita untuk lebih tahu satu sama lain.
Mungkin yang tadinya kita hanya tahu sebatas 'kulit luarnya' saja, dengan tau love language pasangan, membuat kita jadi paham bagaimana seharusnya memperlakukannya.
Hal ini membuat hubungan semakin nyaman untuk dijalani karena bersifat transparan.
Baca Juga: Urutan Zodiak yang Paling Setia hingga Tidak kepada Pasangan, Moms Termasuk?
4. Seribu Akal
Apa arti dari seribu akal? Tandanya, manfaat dari mengetahui love language yaitu, jadi lebih banyak ide untuk mengomunikasikan cinta.
Tak hanya sebatas 'aku sayang kamu', melainkan bisa diubah dalam berbagai bentuk.
Bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan bahasa cinta pasangan.
Dalam hal ini, secara tak sadar kita "dipaksa" tumbuh dan bergerak di luar zona nyaman kita.
Mencoba hal-hal baru dalam membahagiakan pasangan tentu tak ada salahnya, bukan?
Setelah mengetahui bahasa cinta satu sama lain, Moms dan Dads akan lebih mudah untuk memahami masing-masing.
Ingat, tentu ini perlu dibarengi dengan usaha dan niat dari dalam ya!
What Is the Love Language of a Person Who Lavishes Praise and Needs to Be Praised Back
Source: https://www.orami.co.id/magazine/mengenal-5-love-languages-agar-lebih-mengerti-pasangan/
0 Response to "What Is the Love Language of a Person Who Lavishes Praise and Needs to Be Praised Back"
Post a Comment